Kucurkan Dana Investasi R&D 600 Miliar Rupiah, Apple diperbolehkan Jual iPhone di Indonesia


Apple berkomitmen untuk mengeluarkan dana segar 600 miliar rupiah untuk membangun pusat riset dan pengembangan di Indonesia selama tiga tahun. Itu berarti, Apple kedepannya sudah bisa jual iPhone di Indonesia.

Indonesia, sendiri adalah memiliki potensi besar untuk market smartphone dan tentunya Apple tidak ingin ketinggalan oleh pesaingnya seperti Samsung dan Oppo. Dalam peraturan terbaru yang akan diberlakukan mulai Januari 2017, semua smartphone 4G yang di jual di Indonesia harus memiliki "konten lokal" sedikitnya 30% dalam beberapa sisi, seperti hardware, software atau komitmen untuk berinvetasi. Nah, untuk memenuhi peraturan tersebut Apple akan berinvestasi di Indonesia. Saat ini, Apple sudah mendapatkan "sertifikasi konten lokal" yang dimana perusahaan Cupertino ini dapat diperbolehkan menjual iPhone terbaru atau yang sudah ada di Indonesia.

Informasi tersebut diperkuat dengan penjelasan dari I Gusti Putu Wiryawan, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika di Menteri Perindustrian yang mengatakan "Apple telah berkomitmen untuk berinvestasi 44 juta Dolla Amerika di Indonesia". Ia juga menambahkan "Oleh karena itu, mereka (Apple) dapat mendistribusikan (menjual) perangkat miliknya berharga 6 juta atau lebih. Itu berarti iPhone termasuk".

Namun, menurut juru bicara dari Apple belum mau memberikan konfirmasi terkait investasi yang akan di berikan oleh perusahaan Cupertino tersebut. Akan tetapi, kembali ke tahun lalu Apple sudah berjanji akan membuat iOS App Development Center di Indonesia.

Sepertinya, Apple akan berjuang nih untuk masuk ke Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah usia produktif, pengguna internet aktif dan pengguna media sosial terbesar. Potensi bangetkan Indonesia?

Apple sekarang ini sudah ketinggalan dengan Samsung dan Oppo yang sudah masuk terlebih dahulu dan memiliki pabrik di Indonesia.

Jadi, sekarang tinggal menunggu kapan Apple akan merealisasikan pembangunan pusat riset dan pengembangan di Indonesia. Apakah di Bandung seperti permintaan Pak Gubernur Ridwan Kamil atau di Jakarta? Atau di Kota Besar Indonesia? Will see lah ya...

Sumber: Reuters

Punya pertanyaan? Sampaikan di kolom komentar yuk!